Kamis, November 13, 2025
BerandaSains dan Lingkungan3Ai Atlas Live Tracker: Kapan Dan Di Mana Menemukan Jarak Terdekat Dengan...

3Ai Atlas Live Tracker: Kapan Dan Di Mana Menemukan Jarak Terdekat Dengan Matahari

Pelacak Langsung Komet Antarbintang 3Ai Atlas: Komet antarbintang 3I/ATLAS diperkirakan mencapai perihelionnya – titik terdekat dengan Matahari – pada tanggal 30 Oktober 2025, menandai puncak kecerahan dan aktivitasnya. Pada tahap ini, jaraknya sekitar 1,35 unit astronomi (sekitar 125 juta mil atau 202 juta kilometer) dari Matahari.

Peristiwa kosmik ini sangat penting bagi para astronom, karena memberikan kesempatan sekali seumur hidup untuk mempelajari pengunjung dari luar tata surya kita, membantu para ilmuwan memahami komposisi dan evolusi sistem planet jauh.

Pelacak langsung komet antarbintang atlas 3ai Tanggal dan Waktu

Tambahkan Zee News sebagai Sumber Pilihan


Tanggal: 30 Oktober 2025

Peristiwa: 3I/ATLAS mencapai perihelion (dekat terdekat dengan Matahari)

Waktu (Sekitar): Sekitar pukul 14:00 UTC (19:30 IST), meskipun jarak pandang bergantung pada lokasi dan akses teleskop

Pada perihelion, komet akan mengalami fase paling terang dan aktif, karena sinar matahari memicu sublimasi dan pelepasan gas secara intens.

Komet antarbintang 3ai/Atlas Pelacak langsung Lokasi dan Visibilitas

Selama perihelionnya, 3I/ATLAS tidak akan terlihat dengan mata telanjang karena posisinya yang dekat dengan Matahari dan magnitudonya yang redup. Saat ini ia tersembunyi di bawah sinar matahari, sehingga pengamatan dari Bumi menjadi sangat sulit.

Komet tersebut diperkirakan akan muncul kembali pada akhir November atau awal Desember 2025, saat bergerak menjauhi arah Matahari. Meski begitu, ia akan tetap redup dan hanya terlihat melalui teleskop berkekuatan tinggi atau observatorium luar angkasa seperti Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST).

3ai/ Komet antarbintang Atlas Pelacak langsung Bagaimana dan Di Mana Menontonnya

Karena pengamatan di darat terbatas, cara terbaik untuk melacak 3I/ATLAS adalah melalui data pelacakan langsung NASA dan pembaruan misi ESA.
Berikut cara mengikuti perjalanan komet tersebut:

Mata NASA di Tata Surya – Platform simulasi waktu nyata yang menunjukkan orbit 3I/ATLAS dan lokasi saat ini.

Portal Kesadaran Situasional Luar Angkasa ESA – Untuk pembaruan ilmiah dan pelacakan posisi.

Observatorium Luar Angkasa – Hubble dan JWST kemungkinan akan berbagi gambar setelah komet tersebut muncul kembali pasca November.

Aplikasi & Pelacak Astronomi – Aplikasi seperti SkySafari, Stellarium, atau Heavens Above mungkin menyertakan koordinatnya setelah terlihat kembali.

Mengapa Peristiwa Ini Penting

Ketika sebuah komet mendekati Matahari, kenaikan suhu menyebabkan permukaan es menyublim, menciptakan koma bercahaya dan dua ekor berbeda – ekor debu dan ekor ion – keduanya dibentuk oleh angin matahari dan radiasi. Proses ini meningkat selama perihelion, menghasilkan fase visual komet yang paling menakjubkan.

3I/ATLAS unik karena tidak terikat secara gravitasi pada tata surya kita. Ini adalah pengunjung satu kali, menjadikannya kesempatan pertama dan satu-satunya untuk mempelajarinya sebelum menghilang selamanya ke ruang antarbintang.

Misi NASA dan ESA Melacak Komet

Meskipun komet tersebut saat ini tidak terlihat dari Bumi, beberapa pesawat ruang angkasa di tata surya sedang memantaunya dengan cermat:

Misi Mars NASA: Mengamati 3I/ATLAS selama pendekatan terdekatnya ke Mars pada tanggal 3 Oktober 2025, pada jarak hanya 0,19 AU (17,6 juta mil).

Misi Jiwa NASA: Melacaknya saat dalam perjalanan menuju asteroid kaya logam.

Misi Lucy NASA: Memantau saat dalam perjalanan menuju asteroid Trojan Jupiter.

JUICE ESA (Jupiter Icy Moons Explorer): Posisi yang tepat untuk diamati, meskipun transmisi data dihentikan sementara hingga Februari 2026 karena pelindung antena.

Sekilas tentang Kimia Sistem Bintang Lain

Para ilmuwan sangat tertarik dengan komposisi kimia 3I/ATLAS yang tidak biasa.
Data awal menunjukkan tingginya tingkat karbon dioksida dan nikel, tidak seperti kebanyakan komet di tata surya kita. Temuan ini dapat mengungkap bagaimana awan molekuler dan sistem bintang yang berbeda terbentuk lebih dari tujuh miliar tahun yang lalu.

Para peneliti juga mempelajari emisi besi, yang tetap rendah namun mungkin meningkat seiring memanasnya komet. Wawasan ini akan memperdalam pemahaman kita tentang perbedaan benda antarbintang dengan komet di tata surya.

Source link

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments