JAKARTA, Nusaberita.live – Anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi PAN, Slamet Ariyadi, menekankan pentingnya revitalisasi pembelajaran dan pemahaman ideologi Pancasila di sekolah-sekolah.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Badan Keamanan Laut (Bakamla), kamis (13/2/25).
Slamet Ariyadi meminta Gubernur Lemhanas untuk segera membuat aturan dan berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait guna menginstruksikan sekolah-sekolah menghidupkan kembali pembelajaran Pancasila.
“Pancasila harus kembali ditanamkan sejak dini. Dulu, saat saya SD, nilai-nilai Pancasila sudah diajarkan dengan kuat. Sekarang, hal itu justru semakin memudar,” ujar legislator muda asal Madura tersebut.
Ia menambahkan, Lemhanas perlu bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan program penguatan ideologi ini dapat diimplementasikan secara efektif, termasuk melalui pelatihan bagi kepala daerah terpilih yang akan dilantik pada 20 Februari mendatang.
Tak hanya soal Pancasila, Slamet Ariyadi juga menyoroti ancaman siber yang semakin mengkhawatirkan, khususnya maraknya situs judi online dan konten pornografi yang mudah diakses masyarakat. Ia meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk lebih proaktif dalam menangani masalah ini.
“BSSN tidak boleh hanya mengeluhkan anggaran yang terbatas. Ancaman siber seperti judi online dan pornografi sudah sangat mengkhawatirkan, terutama bagi generasi muda yang masih awam dalam penggunaan teknologi,” tegas Ariyadi. Ia menegaskan, BSSN harus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menertibkan situs-situs ilegal tersebut.
Di kesempatan yang sama, Slamet Ariyadi juga meminta Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk melakukan analisis SWOT sebagai persiapan dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Laut. Menurutnya, analisis ini penting untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dalam menjaga keamanan laut Indonesia.
“Bakamla harus memiliki persiapan matang, termasuk melalui analisis SWOT, untuk memastikan RUU Keamanan Laut dapat menjawab kebutuhan dan tantangan keamanan laut kita,” pungkas Ariyadi.
Dengan berbagai sorotan ini, Slamet Ariyadi menegaskan komitmennya untuk mendorong kebijakan yang mampu memperkuat ketahanan nasional, baik dari sisi ideologi, keamanan siber, maupun keamanan laut.
(Sup)