Maluku, Nusaberita.live- Kehadiran Tol Laut di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) tidak di manfaatkan secara opetimal oleh Pemerintah Kabupaten SBB selama ini.
padahal tol laut di kabupaten yang bertajuk Saka Mese Nusa, sudah beroperasi sejak tahun 2022 sampai sekarang. Tepatnya proses pembongkaran barang berlangsung di Pelabuhan Hatu, Desa Piru, Kec. Seram Barat. Kabupaten SBB.
Dimana pengiriman perdananya yaitu pengmuatan produk unggulan di resmikan langsung oleh Mantan Bupati SBB, Timotius Akerina, pada tanggal 25/1/2022/ lalu, namun sampai saat ini tidak dirasakan manfaat bagi masyarakat.
Tol laut yang di gagas oleh pemerintah pusat dimasa presiden Jokowidodo, bertujuan meningkatkan kelancaran arus distribusi barang pokok dan barang penting, sehingga mengurangi disparitas harga barang antar daerah, menjaga kestabilan harga yang berdampak pada penguatan kualitas dan harga prodak, yang tentunya akan menguntungkan bagi pelaku usaha mikro.
Dengan biaya angkut hanya 9 juta per kountener tentunya sangat murah bila di bandingkan menggunakan jalur komersial yang bisa mencapai 20 sampai 30 jutaan rupiah per kountener.
Jika saja tol laut yang beroperasi di SBB bisa di manfaatkan secara baik oleh pemerintah Kabupaten, mungkin saja bisa membatuh petani, dalam mendapatkan kualitas harga pertanian dan perkebunan, cotohnya Harga Cengkih, Kopra, Palah, dan hasil pertanian lainya, sehinggal pedagang tidak lagi membawa hasil daganganya ke kota Ambon, yang di mana harganya jauh lebih murah jika di bandingkan dengan harga di Surabaya.
Prospek ini suda seharusnya dapat di pikirkan oleh Pemkab SBB ditengah kebijakan Efisiensi Anggaran oleh pemerintah pusat, agan daerah ini tidak lagi bergantung pada suntikan dana pusat melalui APBN.
Daerah sudah harus berfikir kreatif dengan memanfaatkan segalah fasilitas yang di sediakan oleh pemerintah pusat salah satunya Jalur Tol laut ini yang tentunya jika di manfaatkan akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).(all)
