Maluku, Nusaberita.live- Hampir satu bulan sudah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB) yang baru, tepatnya sejak dilantik secara langsung oleh presiden Prabowo Subianto di istana negara (20/2/2025) lalu. Namun hingga kini, masyarakat belum melihat adanya gebrakan nyata atau agenda seratus hari kerja yang jelas dari kepemimpinan mereka. Padahal, seratus hari pertama merupakan momentum krusial bagi seorang pemimpin daerah untuk menunjukkan komitmen, arah kebijakan, serta prioritas utama dalam pemerintahannya.
Sebagai kepala daerah yang baru, masyarakat tentunya berharap ada program atau kebijakan yang dapat langsung dirasakan dampaknya. Namun, hingga saat ini, yang terlihat justru masih sebatas seremoni dan agenda seremonial. Tidak ada langkah konkret yang menunjukkan adanya visi dan misi yang segera diimplementasikan.
Dalam berbagai kesempatan, janji kampanye yang mereka sampaikan cukup ambisius, mulai dari peningkatan infrastruktur, penguatan ekonomi lokal, hingga perbaikan pelayanan publik. Namun, jika tidak disertai dengan langkah strategis sejak awal kepemimpinan, maka harapan masyarakat bisa berubah menjadi kekecewaan.
Salah satu indikator utama keseriusan pemimpin daerah adalah adanya agenda seratus hari kerja yang terstruktur dan terpublikasikan dengan baik. Agenda ini biasanya berisi program-program prioritas yang dapat langsung ditindaklanjuti, seperti percepatan pembangunan infrastruktur dasar, pembenahan sistem birokrasi, serta penguatan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Jika tidak ada agenda jelas, maka muncul pertanyaan besar: ke mana arah kepemimpinan mereka?
Ketika sebuah pemerintahan baru berjalan tanpa roadmap yang jelas, ada kekhawatiran bahwa mereka hanya akan meneruskan kebijakan lama tanpa inovasi berarti. Hal ini tentu bertentangan dengan ekspektasi masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan nyata.
Bupati dan Wakil Bupati SBB seharusnya segera mengumumkan agenda seratus hari kerja mereka secara terbuka. Transparansi dalam pemerintahan sangat penting agar masyarakat dapat menilai dan mengawasi jalannya pemerintahan. Selain itu, komunikasi yang baik dengan publik akan menumbuhkan kepercayaan bahwa kepemimpinan yang baru ini benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat.
Sudah saatnya kepemimpinan baru di SBB menunjukkan keseriusan mereka dalam mengemban amanah. Seratus hari kerja pertama bukan sekadar formalitas, melainkan momentum untuk membuktikan bahwa mereka memang layak dipercaya dan mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi daerah dan masyarakat SBB.(all)
