KUPANG, Nusaberita.live – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya untuk lebih berperan dalam pembangunan ekonomi daerah, sekaligus menjaga integritas dalam pengelolaan keuangan pribadi.
Dalam forum Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTT, senin (24/3/25), ia menekankan pentingnya ASN untuk tidak menggadaikan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan mereka demi kepentingan konsumtif, seperti membeli kendaraan atau keperluan lain.
Gubernur Melki menyoroti bahwa praktik menggadaikan SK ASN berisiko menimbulkan masalah keuangan jangka panjang dan dapat berdampak pada stabilitas ekonomi keluarga ASN.
Selain itu, hal ini juga bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 yang melarang ASN menjadikan SK CPNS sebagai jaminan utang. “ASN harus menjadi teladan dalam pengelolaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab,” ujarnya.senin (24/3/25)
Lebih lanjut, Gubernur menegaskan bahwa pembangunan ekonomi di NTT memerlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk ASN. Ia mendorong ASN yang memiliki kapasitas dan minat untuk mulai berwirausaha, mengingat aturan yang memperbolehkan mereka menjalankan usaha, berbeda dengan anggota TNI dan Polri yang dilarang berbisnis.
Sebagai langkah konkret, ia mengusulkan kepada Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanes Landu Praing, untuk merancang skema kredit yang dapat membantu ASN berwirausaha tanpa harus menggadaikan SK mereka. Skema ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi ASN yang ingin berinvestasi di sektor usaha tanpa menghadapi risiko finansial yang besar.
Selain itu, Gubernur Melki juga menyoroti pentingnya meningkatkan daya tarik investasi di NTT. Ia mengakui bahwa iklim investasi di wilayahnya masih perlu diperkuat, dan oleh karena itu, ia bersama para bupati dan wali kota terus berupaya membuka jalur komunikasi dengan pemerintah pusat guna mempercepat pembangunan infrastruktur dan menarik lebih banyak investor.
Gubernur berharap pertumbuhan ekonomi di NTT tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Kupang dan Labuan Bajo, tetapi juga merata ke seluruh wilayah. Untuk itu, ia mengajak semua pihak, termasuk ASN, pelaku usaha, dan masyarakat, untuk bekerja sama dalam membangun ekosistem ekonomi yang lebih kuat dan inklusif.
“Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kita bisa membawa NTT menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya.
( Nobertus Patut )
