Selasa, Juni 17, 2025
BerandaRegionalJATIMTradisi Pir Piran Berubah, Lebaran di Desa Dharma Tanjung Tetap Meriah

Tradisi Pir Piran Berubah, Lebaran di Desa Dharma Tanjung Tetap Meriah

SAMPANG, Nusaberita.live – Tradisi “Pir Piran” kembali digelar sebagai ajang silaturahmi warga di Desa Dharma Tanjung, Kecamatan Camplong, Sampang, serta Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Uniknya, tradisi yang dulunya identik dengan perjalanan menggunakan delman (dokar) ini kini mengalami perubahan dalam pelaksanaannya.

Pir Piran merupakan tradisi tahunan yang dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, yakni sehari setelah Idul Fitri, sehari pasca Hari Raya Ketupat (H+8 Idul Fitri), serta sehari setelah Idul Adha. Sejak pagi, warga di sepanjang jalan Raya Desa Dharma Tanjung hingga Desa Bandaran sudah bersiap dengan sound system yang mereka pasang di pinggir jalan, menyajikan musik dan lagu-lagu khas perayaan.

Puncak acara dimulai pukul 15.00 WIB, di mana suara musik menggema hampir di setiap gang. Banyak warga yang ikut bernyanyi dan berjoget, menciptakan suasana meriah yang menarik perhatian pengguna jalan di jalur nasional. Demi menjaga kelancaran lalu lintas, aparat kepolisian dari wilayah hukum Sampang dan Pamekasan turut bersiaga di lokasi.

Menurut Samsuddin, tokoh pemuda setempat yang juga mantan anggota DPRD Sampang, perayaan ini mengalami perubahan dalam lima tahun terakhir. “Dulu pakai delman, tapi karena aturan lalu lintas, sekarang diganti dengan musik dari sound system. Tapi esensi tradisi tetap sama,” ujarnya.

Hal senada disampaikan H. Joni, Sekretaris Desa Dharma Tanjung, yang menjelaskan bahwa nama “Pir Piran” berasal dari kata “Pir,” yakni kendaraan delman dengan enam roda yang ditarik dua kuda. Seiring waktu, alat transportasi ini punah dan digantikan oleh dokar atau bentor. Namun, karena dianggap menghambat lalu lintas, kini warga merayakan dengan memasang sound system di sepanjang jalan.

Menepis anggapan bahwa Pir Piran hanya ajang pamer kekayaan, H. Joni menegaskan bahwa tradisi ini adalah warisan nenek moyang yang bertujuan mempererat kebersamaan dan rasa syukur dalam menyambut hari besar keagamaan.

Meski mengalami perubahan, semangat kebersamaan dalam Pir Piran tetap terjaga, membuat suasana Lebaran di Desa Dharma Tanjung dan sekitarnya semakin meriah.(AJ)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments

MR KHM GM KGPC PROF DR RM DULIMAN ABD ROZAK SH. ADV. MM. DBA. MSI. CIE. IB. BBA. PhD. SE Asia. pada Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan atas Mandat Presiden Prabowo

This will close in 0 seconds