Uang Ratusan Juta Tak Kunjung Dikembalikan, Warga Ronting Tuntut Istri Mantan Bupati Manggarai

Manggarai Timur, NTT — Nusaberita.live
Muhamad Ali H. Umar, warga Ronting, Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, menuntut pengembalian dana sebesar Rp320 juta yang hingga kini belum dikembalikan oleh Florentina Tince Kumpul, istri mantan Bupati Manggarai.


Dana tersebut diserahkan Lali—sapaan akrab Muhamad Ali—secara bertahap sejak tahun 2021 hingga 2022.


Uang itu digunakan untuk pengurusan izin operasional serta sebagai modal usaha pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 58.865.02 yang berlokasi di Gongger, Desa Satar Punda Barat, Kecamatan Lamba Leda Utara.


SPBUN tersebut berada di bawah naungan Koperasi Serba Usaha “Widang Jari”, dengan Florentina Tince Kumpul sebagai pengelola.

Kepada Nusaberita.live, Lali menjelaskan bahwa pada tahun 2021, Tince Kumpul datang ke rumahnya bersama keluarga untuk menawarkan kerja sama dalam pendirian SPBUN.


Saat itu, Tince mengaku membutuhkan dana besar untuk pengurusan izin di Surabaya, dan menjanjikan pembagian hasil usaha sebagai imbalan atas partisipasi modal.


“Kerja sama ini dimulai sejak 2021. Saya diminta membantu biaya pengurusan izin dan modal usaha SPBUN. Janjinya, setelah SPBUN berjalan, akan ada pembagian keuntungan,” ujarnya.


Selama dua tahun, Lali mengaku telah mengirimkan dana hingga mencapai total Rp320 juta. Namun hingga kini, baik modal maupun bagi hasil yang dijanjikan belum pernah diterima.


“Sejak 2022 saya mulai menanyakan janji bagi hasil, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya. Kami sudah berusaha menghubungi, tetapi jawabannya selalu berubah dan tidak pernah jelas,” tegasnya.


Ia berharap ada itikad baik dari pihak Tince Kumpul untuk mengembalikan dana yang telah diserahkan.


“Kami hanya menuntut keadilan. Kalau bukan karena uang kami, SPBUN itu mungkin tidak akan berdiri. Kami sudah menunggu terlalu lama,” kata Lali.


Telah berulang kali mencoba menghubungi Florentina Tince Kumpul untuk mengonfirmasi persoalan tersebut. Ia menyatakan akan mencari jalan keluar, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada penyelesaian yang terlihat.


Hingga berita ini ditayangkan, belum ada kepastian kapan pengembalian dana tersebut akan direalisasikan.



Pewarta: Nobertus Patut, S.Pd