Maluku, (Nusaberita.live)— Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) bergerak cepat menangani dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa di wilayah Kecamatan Kairatu, Senin (20/10/2025).
Sekretaris Daerah Kabupaten SBB, Leverne A. Tusuun, turun langsung memimpin penanganan di lapangan dan memastikan seluruh korban mendapat pelayanan medis terbaik.
“Sejak tadi malam kami masih berada di Puskesmas Kairatu dan Waimital. Pemerintah terus memastikan setiap siswa mendapatkan penanganan cepat dan aman,” ungkap Sekda Leverne di lokasi kejadian.
Data sementara mencatat, Puskesmas Kairatu menangani sebanyak 77 siswa, dengan 3 di antaranya telah dipulangkan dalam kondisi stabil dan tetap dalam pemantauan petugas kesehatan. Sementara di Puskesmas Waimital, terdapat 47 siswa yang sempat dirawat, dan 39 di antaranya telah diperbolehkan pulang.
Sebagai langkah antisipatif, Bupati Seram Bagian Barat, Asri Arman, menginstruksikan penghentian sementara program Makan Bergizi Gratis hingga evaluasi dan hasil pemeriksaan laboratorium selesai dilakukan.
“Program akan dilanjutkan setelah hasil laboratorium dan standar keamanan pangan dipastikan,” tegas Sekda Leverne.
Untuk mempercepat penanganan, pemerintah daerah juga mengerahkan tambahan tenaga medis, obat-obatan, oksigen, serta ambulans dari RSUD Piru dan sejumlah puskesmas terdekat. Dukungan juga datang dari TNI dan BPBD, yang membantu dengan mendirikan tenda serta menyediakan velbed sebagai fasilitas darurat bagi para siswa.
Dinas Kesehatan Kabupaten SBB telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan dan mengirimkannya ke Balai POM Provinsi Maluku untuk diuji. Selain itu, sebanyak 18 sekolah penerima program makan bergizi diminta untuk memeriksa kondisi kesehatan siswa di rumah masing-masing.
“Sampai saat ini semua pasien sudah menunjukkan perkembangan positif dan tertangani dengan baik. Pemerintah daerah akan terus memantau hingga seluruh siswa pulih sepenuhnya,” tambah Sekda.
Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat pengawasan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, demi mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Generasi Emas di Bumi Saka Mese Nusa. (all)