GRESIK, Nusaberita.live – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Gresik selama beberapa hari terakhir mengakibatkan luapan air dari Kali Lamong dan Bengawan Solo. Banjir yang terjadi telah memengaruhi puluhan desa di beberapa kecamatan, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 70 cm.
Berdasarkan laporan terbaru, banjir telah melanda sejumlah kecamatan, termasuk Cerme, Menganti, Balongpanggang, dan Benjeng. Di Kecamatan Cerme, desa-desa seperti Morowudi, Guranganyar, dan Dungus mengalami genangan air yang meluas, tidak hanya di permukiman warga, tetapi juga di jalan raya, area persawahan, dan tambak.
Sementara itu, di Kecamatan Balongpanggang, banjir mencapai ketinggian 70 cm di beberapa desa, seperti Wotansari dan Sedapur. Fasilitas umum seperti masjid dan sekolah juga ikut terendam, mengganggu aktivitas warga setempat.
Di Kecamatan Benjeng, banjir tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga jalan lingkungan serta area tambak dan sawah di desa-desa seperti Munggugianti, Sirnoboyo, Klampok, dan Bulurejo.
Meskipun ketinggian air di beberapa wilayah mulai menurun secara perlahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Potensi hujan susulan dikhawatirkan dapat memperparah kondisi banjir yang sudah terjadi.
BPBD juga terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Masyarakat diharapkan untuk selalu mematuhi arahan dari pihak berwenang dan menghindari area yang berpotensi banjir untuk menjaga keselamatan.
Banjir kali ini kembali mengingatkan pentingnya penanganan serius terhadap masalah drainase dan pengelolaan sungai di wilayah Gresik, terutama di musim hujan yang kerap membawa risiko banjir besar.
(Okto)