Mandailing Natal, Nusaberita.live – Kabar seputar peristiwa penganiayaan baru baru ini terjadi di area pertambangan emas ilegal berlokasi di Sihayo V menyeret sebuah nama berinisial AZ yang di isukan sebagai otak dari tindakan pengeroyokan terhadap 3 orang pria warga Huta Godang Muda, Kecamatan Siabu.
Informasi keterlibatan AZ diperoleh dari salah satu korbannya bernama Faisal Rizky yang sempat mengalami luka dan lebam di bagian kepala akibat dipukuli secara berramai-ramai oleh penambang diduga suruhan Toke/Bos tambang yang namanya menjadi sorotan panas dalam peristiwa ini.
Sebelumnya diketahui melalui postingan video pendek dan pemberitaan dari berbagai media online, pada Sabtu 15/02/25 lalu telah terjadi sebuah peristiwa sadis, dimana saat itu dikabarkan 3 orang pria dianiaya oleh sekelompok pria lainnya di salah satu lokasi pertambangan emas ilegal, tepatnya di Sihayo V dengan korban bernama (Faisal Rizky, Mahdum Arsy dan Dedi Dores) warga Desa Huta Godang Muda, Kecamatan Siabu hingga mengalami luka dan lebam dibagian kepala.
Tindakan pengeroyokan itu pun diketahui sudah dilaporkan oleh korban ke Polres Madina dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B/96/lll/2025/SKPT/Polres Mandailing Natal/Polda Sumatera Utara tertanggal 07/03/2025 lalu, dan telah dibenarkan oleh KBO Reskrim Polres Mandailing Natal ‘Iptu Bagus Seto,SH saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat WhatsApp pada, Selasa 11/03/25 kemaren.
“Laporan kasus telah kita terima dan dalam proses.” jawab bagus singkat.
Munculnya nama AZ diduga sebagai dalang pengeroyokan, berdasarkan keyakinan korban bernama Faisal Rizky, berawal disaat seorang pelaku berbicara dengan Toke/Bos tambang tersebut yang diketahui berinisial AZ lewat sambungan seluler.
Faisal mengatakan, sipelaku tersebut menyuruh mereka (korban) untuk segera minta maaf kepada BOSnya melalui sambungan telepon itu seraya mendengar pelaku berkata “mau gimana lagi sudah terjadi”,ucap pelaku.
Setelah korban meminta maaf kepada BOS tambang tersebut, pelaku kembali bicara ditelephone tanpa diketahui apa isi perbincangan mereka dengan lawan bicaranya, namun faisal menduga bahwa pria yang berada dibalik telephone itu adalah AZ.
Kata Faisal lagi, awalnya dirinya bersama dua orang rekannya bernama Mahdum Arsy dan Dedi Dores kepergok oleh karyawan pada saat mencari butiran biji emas di lobang yang dikelola oleh AZ, lalu mereka diminta untuk segera naik ke atas (keluar dari lobang), setibanya dibibir lobang mereka terkejut begitu melihat puluhan orang sudah berdiri menanti di sekeliling lobang.
“Usai kepergok, kami diminta naik keatas dengan baik-baik, tapi setibanya diatas kami terkejut karena puluhan orang sudah berkumpul disekitar lobang untuk menunggu kami”, sebutnya.
Namun pada saat mereka sampai diatas, disitulah salah satu pelaku menelpon seseorang yang diduga kuat adalah AZ selaku BOS/TOKE Tambang tersebut dan langsung meminta agar mereka minta maaf melalui sambungan telepon tersebut.
“Setelah selesai minta maaf melalui telpon, Toke “A Z” dan pelaku kembali berbicara di telpon,usai bertelponlah kami di keroyok seperti yang ada di vidio itu.”tegasnya.
Berdasarkan kronologis yang terjadi itulah Faisal Rizky (korban) meyakini bahwa pengeroyokan yang terjadi akibat adanya perintah dari AZ.
“Saya meyakini terjadinya pengeroyokan terhadap kami atas perintah si AZ yang merupakan bos tambang ilegal di bukit Siaiyo 5 “, ucap Faisal Rizky didampingi korban lainnya, kepada wartawan, Rabu (12/3/2025).
Masih kata Faisal Riski, dirinya dan dua orang temannya tidak tau pasti apa yang di bicarakan pelaku dengan “AZ”, usai berbicara di telpon para pelaku mengeroyok mereka.
“Mungkin juga bisa di suruh Toke tuh untuk memukuli kami, kami yakin percakapan mereka itu adalah bentuk perintah . Yang jelas, usai berbicara ditelponlah kami di keroyok.”bebernya.
Pelaku juga mengungkapkan tentang banyaknya aktifitas pertambangan ilegal di Sihaiyo 5 yang mayoritas di kuasai suku dari luar Mandailing Natal.
“Ada sekitar Seratusan lubang di Sihaiyo V, toke nya suku Nias semua, hanya dua lubang yang putra Daerah.”ungkapnya.
Atas kejadian itu, Faisal Rizky bersama dua korban lainnya berharap kepada Pihak Kepolisian Polres Mandailing Natal agar para pelaku pengeroyokan tersebut dapat segera ditangkap demi untuk keadilan dalam penegakan hukum di Madina
“Janganlah karena kami tidak punya duit, terus laporan kami di ulur-ulur untuk mengungkap dan menangkap pelaku pengeroyokan dan Tokenya.”pungkas Faisal.(MJ)
Diduga Otak Pelaku Penganiayaan di Sihayo V, Pria Berinisial AZ Menjadi Sorotan
RELATED ARTICLES