SAMPANG, Nusaberita.live – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang, Madura, Jawa Timur, akan mengambil langkah tegas terkait insiden kaburnya seorang pasien dari Rumah Sakit (RS) Swasta Sukma Wijaya.
Sebagai lembaga yang bertugas mengawasi dan membina rumah sakit, Kepala Dinkes Sampang, dr. Abdullah Najich, menyatakan bahwa pihaknya akan mengumpulkan data dan melakukan koordinasi guna memastikan pengawasan serta pembinaan berjalan sesuai prosedur.
“Kami akan mempelajari kronologi kejadian dan mengumpulkan data dari RS Sukma Wijaya,” ujar dr. Abdullah Najich pada Kamis (3/4), menanggapi pertanyaan dari sejumlah LSM yang meminta klarifikasi terkait penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP). Mereka juga berharap adanya investigasi lebih lanjut dari pihak terkait.
Sebelumnya, pada Rabu (2/4), pemilik RS Sukma Wijaya, dr. Zakky Sukmajaya, Sp.OG, menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran SOP dalam kejadian tersebut. Menurutnya, pasien bahkan mendapatkan perlakuan khusus dan diizinkan dijaga oleh lima anggota keluarganya. Namun, ia mengakui bahwa pintu keluar rumah sakit tidak dikunci karena masih dalam tahap renovasi. Saat kejadian, diduga petugas penjaga pintu sedang berada di kamar mandi.
Pasien yang kabur diketahui bernama Atmai P. Holik (76), warga Desa Bancelok, Kecamatan Jengik, Sampang. Ia meninggalkan rumah sakit pada Rabu (2/4) sekitar pukul 03.00 WIB tanpa diketahui siapapun. Kejadian tersebut langsung dilaporkan pihak keluarga ke Polres Sampang.
Beruntung, pasien ditemukan kembali pada malam harinya, sekitar pukul 22.50 WIB, dalam kondisi selamat. Ia terlihat duduk di depan tempat pangkas rambut di Jalan Raya Kampung Ruwek, Desa Baruh, Kecamatan Sampang. Pasien ditemukan oleh keluarga salah satu perawat RS Sukma Wijaya dan segera dikembalikan ke rumah sakit untuk melanjutkan perawatan.
Dinkes Sampang menegaskan akan terus mendalami kejadian ini guna mencegah insiden serupa di kemudian hari. (AJ)