SAMPANG, Nusaberita.live – Hari pertama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sampang sukses menggelar Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke-1 pada sabtu (1/2/25)
Bertempat di Hotel Panglima,jln panglima sudirman IV RW 1, kelurahan Dalpenag Sampang. Madura. Kegiatan yang rencananya di gelar 1-2 februari ini bertujuan memperkuat strategi mitigasi bencana melalui evaluasi program, inovasi teknologi, dan pemberdayaan masyarakat. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan pemerintah daerah, BPBD Jawa Timur, dan pengurus FPRB.
Dalam sambutannya, Ketua FPRB Sampang, Moh. Hasan Jailani, menegaskan pentingnya perbaikan program dengan melibatkan masukan dari komunitas dan relawan. Ia juga menekankan perlunya memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mitigasi bencana. “Edukasi masyarakat tidak boleh lagi konvensional. Teknologi digital harus digunakan untuk menjangkau lebih luas,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang yang diwakili oleh Asroni, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, turut menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia berharap program seperti ini dapat dilakukan secara rutin agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. “Kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam mengurangi risiko bencana,” ujarnya.
Muskab FPRB Sampang ini juga mendapat apresiasi sebagai yang terbaik di Jawa Timur. Sekjen FPRB Jatim, Catur Sudarmanto, menyebut kegiatan ini sebagai model yang layak ditiru oleh daerah lain. “Sampang telah menunjukkan komitmen kuat dalam pengurangan risiko bencana. Ini patut menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya,” ungkapnya.
Selain diskusi strategis, Muskab juga menghadirkan kegiatan sosial seperti donor darah, pemeriksaan kesehatan, dan pelatihan pengelolaan pupuk. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat sekitar.
Melalui evaluasi program, inovasi digital, dan kolaborasi multipihak, FPRB Sampang optimistis menjadi pelopor mitigasi bencana yang efektif dan adaptif. Dengan semangat gotong royong, mereka berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di masa depan.
(Spd)