Pada tanggal 7 Januari 2025, gempa bumi dahsyat melanda Tibet dekat Gunung Everest, berkekuatan 7,1 menurut Survei Geologi AS (USGS) dan 6,8 menurut otoritas Tiongkok. Gempa yang berpusat di Kabupaten Tingri, sekitar 80 kilometer dari Everest, terjadi pada pukul 09.05 waktu setempat.
Dampak yang Merusak
Kedalamannya yang dangkal, hanya 10 kilometer, memperkuat intensitas gempa, sehingga berdampak pada Nepal, Bhutan, dan India utara. Bencana tersebut telah merenggut sedikitnya 90 nyawa dan melukai lebih dari 130 orang, dengan bangunan-bangunan runtuh di Shigatse dan kota-kota sekitarnya. Operasi penyelamatan sedang berlangsung, dengan lebih dari 1.500 pekerja darurat dikerahkan untuk mencari korban selamat yang terjebak di bawah reruntuhan.
Apa yang Ada di Bawah Tibet?
Aktivitas seismik di Tibet berasal dari tumbukan tanpa henti antara lempeng tektonik India dan Eurasia, sebuah proses yang menyebabkan terbentuknya pegunungan Himalaya yang perkasa. Wilayah ini adalah salah satu zona paling aktif secara geologis di Bumi, dan rentan terhadap gempa bumi signifikan yang sering terjadi.
Gempa tanggal 7 Januari dipicu oleh pecahnya blok Lhasa, sebuah formasi geologi yang terjebak di antara tekanan tektonik yang sangat besar. Terletak di antara dataran Qiangtang dan Tethyan Himalaya, blok Lhasa mengalami kompresi utara-selatan dan tekanan barat-timur akibat tumbukan lempeng India-Eurasia. Kekuatan-kekuatan ini menyebabkan pengangkatan kerak, pergerakan lateral, dan aktivitas seismik yang berkontribusi terhadap kenaikan Himalaya yang berkelanjutan.
Getaran Terasa Jauh dan Luas
Warga di Kathmandu, 400 kilometer dari pusat gempa, merasakan guncangan hebat, sehingga banyak orang meninggalkan rumah mereka. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di Nepal, pihak berwenang sedang memperkirakan kerusakan yang terjadi.
Upaya Bantuan Sedang Berlangsung
Presiden Tiongkok Xi Jinping mendesak tindakan cepat untuk meminimalkan korban jiwa dan memukimkan kembali keluarga yang terkena dampak. Dengan gempa susulan yang terus mengguncang wilayah tersebut, tim bekerja tanpa kenal lelah untuk memberikan bantuan dan mengevaluasi kerusakan.
Peristiwa seismik terbaru ini mengingatkan kita akan kekuatan dinamis bumi yang membentuk lanskap Himalaya yang megah namun mudah berubah.