MAMASA, Nusaberita.live – Kabupaten Mamasa kembali memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23, menandai perjalanan panjang sejak resmi berdiri pada 2002. Usia yang semakin matang ini diharapkan menjadi momentum bagi pemerintahan baru untuk membuktikan komitmennya dalam merealisasikan program kerja yang telah dirancang, khususnya dalam perbaikan infrastruktur yang selama ini menjadi sorotan masyarakat.
Salah satu suara harapan datang dari Markus, seorang pemuda asal Kecamatan Pana, yang menekankan pentingnya pembangunan jalan sebagai prioritas utama di masa kepemimpinan Bupati Welem Sambolangi dan Wakil Bupati H. Sudirman. Menurutnya, kondisi jalan yang masih buruk, terutama di Kecamatan Pana dan Kecamatan Nosu, menjadi tantangan besar bagi masyarakat.
“Tentu harapan kita di usia ke-23 tahun Kabupaten Mamasa ini adalah agar pemerintah serius merealisasikan program pembangunan, khususnya jalan poros di Kecamatan Pana dan Nosu. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keadilan. Pana adalah salah satu kecamatan tertua dalam wilayah pemekaran sejak Mamasa terbentuk,” ujar Markus saat dikonfirmasi Nusaberita.Live, Selasa malam, (11/3/25).
Bagi masyarakat setempat, infrastruktur jalan yang layak bukan sekadar fasilitas, tetapi kebutuhan mendasar yang berdampak luas pada aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Akses jalan yang baik akan memperlancar distribusi hasil pertanian, membuka peluang investasi, serta meningkatkan mobilitas warga dalam mengakses layanan publik.
“Infrastruktur jalan adalah hak rakyat yang wajib dipenuhi dengan kualitas memadai. Hari ini, setelah 23 tahun Mamasa berdiri, masih banyak jalan yang belum tersentuh perbaikan. Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintahan baru,” tegasnya.
Namun, Markus juga menekankan bahwa tantangan pembangunan tidak boleh membuat masyarakat pasrah. Sebaliknya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berperan aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
“Bupati yang terpilih adalah pemimpin yang dipercaya rakyat. Itu artinya, rakyat berharap setiap permasalahan yang ada, termasuk infrastruktur, dapat diselesaikan dengan baik,” pungkasnya.
HUT ke-23 Kabupaten Mamasa bukan sekadar perayaan, tetapi juga refleksi atas capaian dan tantangan yang masih harus diselesaikan. Kini, bola ada di tangan pemerintah daerah—mampukah mereka menjawab harapan rakyat dengan aksi nyata?
(Nobertus Patut)
HUT ke-23 Kabupaten Mamasa: Momentum Refleksi dan Harapan Percepatan Pembangunan Infrastruktur
RELATED ARTICLES