Maluku(Nusaberita.live)- Dalam rangka upaya penyelesaian sengketa lahan perkebunan pisang abaka yang melibatkan PT Spice Island Maluku atau (PT SIM) dengan masyarakat Dusun Pelita Jaya, serta kuarga Olcewsky. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Bersama Pemerintah daerah Kabupaten SBB melakukan peninjauan secara langsung ke lokasi perkebunan pisang abaka yang saat ini sedang berpolemik, Rabu,(30/7/2025).
Peninjawan lokasi Perkebunan pisang abaka milik PT SIM, merupakan tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang di gelar DPRD SBB selama dua hari kemarin, yaitu Senin, (28/7/2025) dan Selasa, (29/7/2025).
proses peninjauan juga melibatkan Tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten SBB, Tim Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Maluku wilayah SBB, masyarakat Dusun Pelita Jaya, perwakilan pemilik lahan Olcewsky, serta Tim Penyelesaian Sengketa Lahan PT SIM.
Peninjauan lokasi Perkebunan pisang abaka ini bertujuan guna mengidentifikasikan secara langsung tapal batas dan titik koordinat pengelolaan perkebunan dari kedua Fersi, baik fersi keluarga Olcewsky maupun Fersi masyarakat Dusun Pelita Jaya, yang saat ini bersengketa.
DPRD bersama Tim juga melihat dan memastikan setiap batas-batas berupa pal dan batas alam, baik batas fersi masyarakat Dusun Pelita Jaya, maupun fersi keluarga Olcewsky yang besama-sama dalam proses peninjauan.
Dalam proses peninjauan Tim secara langsung melakukan verifikasi terhadap sejumlah patok yang masi tersisa, serta batas batas berdasarkan klaim dari Dusun Pelita Jaya serta dari pihak Marga Olcewsky yang di kontrakan kepada PT SIM.
Dalam proses peninjauan batas-batas ini berjalan dengan baik dan tanpa kendala yang berarti.(all)
