Jakarta, Nusaberita.live – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, mengumumkan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) mengenai irigasi telah berada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi terbatas lintas kementerian di Graha Mandiri, Jakarta, Jumat (31/1/25).
Selain Inpres irigasi, Zulhas juga menyampaikan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) tentang neraca komoditas telah selesai dirumuskan. Pemerintah juga telah menyelesaikan Perpres terkait penyaluran pupuk subsidi serta Perpres tentang penyuluh pertanian.
“Inpres mengenai irigasi sudah selesai, sudah di tangan Bapak Presiden. Dua, Perpres mengenai neraca komoditas sudah selesai. Tiga, Perpres mengenai pupuk sudah selesai. Empat, mengenai penyuluh sudah selesai,” tegas Zulhas di Gedung Graha Mandiri, Jakarta.
Menurut Zulhas, hasil rapat tersebut menunjukkan peningkatan produksi padi dan jagung dalam negeri sebesar 50% pada bulan Februari dan Maret mendatang, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Inpres tentang irigasi diharapkan dapat menjadi pendorong utama peningkatan produksi pangan nasional.
“Jadi empat hal yang menjadi penunjang landasan utama pokok, agar kita bisa mencapai swasembada pangan, sudah selesai semuanya. Tidak ada alasan lagi untuk tidak melaksanakan perintah Bapak Presiden dalam mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya,” jelasnya.
Selain itu, Zulhas juga menekankan pentingnya penyerapan gabah dan jagung oleh Perum Bulog. Saat ini, Bulog telah memiliki dana sebesar Rp 39 triliun untuk melakukan penyerapan tersebut. Zulhas menegaskan, tidak ada alasan bagi Bulog untuk tidak menyerap gabah dan jagung sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yang telah ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk gabah dan Rp 5.500 per kilogram untuk jagung.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah optimis target swasembada pangan dapat segera terwujud, mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani.
(Spd)