OKI-Nusaberita.live 19 Maret 2025 – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Muchendi Mahzareki, meninjau kondisi jembatan putus di Desa Kandis, Kecamatan Pampangan. Kunjungan tersebut justru membuka fakta mengejutkan: perbaikan darurat jembatan sepenuhnya ditanggung oleh warga tanpa bantuan dari pemerintah kecamatan maupun kabupaten.
Warga Desa Kandis secara gotong royong mengumpulkan dana untuk membeli batang kelapa, menebangnya dengan mesin yang mereka sewa sendiri, dan mengangkutnya dari sawah ke lokasi jembatan. Semua biaya, termasuk alat pemotong, ditanggung oleh masyarakat. Total biaya perbaikan darurat seluruhnya red ini sudah mencapai lebih dari Rp 5,5 juta, hanya dari sumbangan warga.
“Kami tidak bisa membiarkan jalan ini terputus begitu saja. Kalau dibiarkan, bagaimana nasib warga yang bergantung pada akses ini?” ungkap seorang warga Kandis yang ikut bergotong royong.
Dinas PUPR Lamban, Kecamatan Tidak Bergerak
Ironisnya, setelah jembatan pertama kali putus, tidak ada dana perbaikan yang turun dari kecamatan maupun kabupaten.
Putusnya jembatan jalan yang kedua setelah warga berjuang sendiri memperbaikinya, Dinas PUPR Kabupaten OKI mengeluarkan dana sebesar Rp 1,5 juta, jumlah yang sangat kecil dibandingkan total biaya yang sudah dikeluarkan masyarakat.
Kejadian ini dinilai warga sebagai bentuk kelalaian Pemerintah Kecamatan Pampangan yang tidak segera melaporkan kondisi jembatan ke tingkat kabupaten. Akibatnya, jembatan kembali putus untuk kedua kalinya tanpa solusi nyata dari pemerintah.
Camat Pampangan Disorot, Sekcam Laporkan Warga
Kemarahan warga semakin memuncak ketika terjadi kesalahpahaman antara mereka dan Sekcam Pampangan. Karena tidak adanya dana dari pemerintah, warga terpaksa meminta sumbangan dari kendaraan yang melintas untuk membantu biaya perbaikan.
Sekcam Pampangan yang kebetulan melintas memberikan sumbangan sebesar Rp 6.000. Namun, setelah kembali ke kantor, ia justru melaporkan kepada Camat Pampangan bahwa warga meminta uang secara paksa. Akibat laporan tersebut, Camat Pampangan datang ke lokasi dan menegur warga.
“Kami tidak memaksa, kami meminta secara baik-baik. Kalau Sekcam Pampangan merasa keberatan, kami siap mengembalikan uang Rp 6.000 itu,” ujar salah satu warga dengan nada kecewa.
Bupati OKI Beri Peringatan, Warga Tuntut Tanggung Jawab
Warga Desa Kandis memintah Bupati OKI Muchendi Mahzareki keluarkan peringatan atau teguran kepada Camat dan Sekcam Pampangan atas kelalaian mereka dalam menangani permasalahan infrastruktur desa.
“Jembatan putus ini adalah tanggung jawab pemerintah, bukan warga. Jika benar kecamatan tidak melaporkan kejadian ini sejak awal, itu sebuah kesalahan besar,” ujar warga desa Kandis.
Warga berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi pemerintah, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. “Kami bukan orang kaya, kami rakyat biasa. Kami ingin pemerintah menjalankan tugasnya, putusnya jalan jembatan ini jadi beban kami, bukan beban pemerinta ygh dan justru menyalahkan kami,” pungkas salah satu warga Desa Kandis.(*OKI)