Maluku(Nusaberita.live)— Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Sentra Meohai Kendari menyalurkan Bantuan Asistensi Sosial Kebutuhan Dasar berupa nutrisi (sembako) dan perlengkapan sekolah kepada dua anak korban pelecehan seksual di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sabtu(21/9/2025).
Bantuan tersebut diserahkan oleh Pekerja Sosial (Peksos) Rasyid La Koko yang ditugaskan Sentra Meohai Kendari untuk menyalurkan bantuan kedaruratan. Paket bantuan meliputi kebutuhan nutrisi anak, tas, seragam, dan perlengkapan sekolah lain yang sebelumnya disesuaikan dengan hasil asesmen kebutuhan darurat para korban.
Koordinator Sentra Meohai Kendari, Mas Wahyu, menjelaskan bahwa tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di SBB perlu menjadi perhatian bersama. “Kami berharap seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, tokoh agama, hingga aparat kepolisian dapat bersinergi memberikan edukasi dan pemahaman keagamaan yang baik. Hal ini penting untuk mengurangi kasus serupa dan menyelamatkan masa depan anak-anak agar tidak terjebak trauma berkepanjangan,” ujarnya.
Selain bantuan materiil, Peksos Rasyid juga memberikan sentuhan psikososial berupa permainan terapi kepada anak korban maupun anak yang berhadapan dengan hukum (ABH). Terapi ini bertujuan mengembalikan keberfungsian sosial mereka agar dapat kembali mandiri dan aktif dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat.
Menurut Rasyid, keluarga memegang peran penting dalam pemulihan anak pasca trauma. “Keluarga harus menjadi pengawas, pembimbing, dan pemberi nasihat moral. Pendidikan agama juga perlu lebih ditekankan agar anak mampu membentuk karakter positif setelah melewati kejadian ini,” jelasnya.
Bantuan yang disalurkan Kemensos RI melalui Sentra Meohai Kendari tersebut bernilai total Rp3.300.000. Penyaluran dilakukan sesuai instruksi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sentra Meohai Kendari sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap perlindungan anak.
Rasyid berharap, perhatian ini dapat memotivasi keluarga korban agar lebih kuat menghadapi situasi yang dialami. “Semoga dengan adanya sentuhan seperti ini, anak dan keluarga bisa lebih termotivasi untuk bangkit dan menatap masa depan dengan optimis,” pungkasnya.(all)
