SAMPANG, Nusaberita.live – Musyawarah yang melibatkan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang bersama para ulama pada Rabu, (22/1/25) lalu, menjadi sorotan publik.
Forum yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sudarmanto, turut dihadiri oleh Ketua PC NU, Pimpinan Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sampang, Kepala Kemenag, serta berbagai pihak terkait. Dalam musyawarah tersebut, disepakati bahwa pembangunan masjid yang menyerupai bentuk Ka’bah di Desa Taman, Kecamatan Jrengik, dapat dilanjutkan karena tidak ditemukan dalil agama yang melarangnya.
Kesepakatan ini menuai respons positif dari berbagai elemen masyarakat. Ali Sya’roni SE, aktivis dari Lembaga Studi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (SP2M) Korda Sampang, menyatakan dukungannya terhadap pembangunan masjid tersebut. Menurutnya, selama pembangunan mematuhi prosedur, norma agama, dan norma masyarakat, proyek ini berpotensi memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan.sabtu(25/1/25)
“Pembangunan masjid ini tidak hanya bermanfaat untuk keagamaan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, khususnya bagi pelaku usaha mikro dan menengah,” ujar Ali Sya’roni. Ia menambahkan bahwa keberadaan masjid ini dapat menciptakan pusat keramaian yang mendukung usaha home industri, pedagang kaki lima, hingga produk unggulan lokal seperti Batik Kotah khas Sampang.
Selain itu, Ihsan Alroby dari Lembaga Kajian Pemberdayaan Masyarakat (LKPM) Madura, turut mengapresiasi langkah para donatur yang terlibat. Menurutnya, pembangunan ini mampu menjadi titik awal pengembangan potensi wisata di Jrengik. Ia menyoroti berbagai potensi di sekitar lokasi, seperti wisata sawah, tebing, hingga kerajinan batik yang belum banyak tersentuh.
Namun, Ihsan mengingatkan agar pengelolaan masjid dan destinasi wisata yang menyertainya tetap berkoordinasi dengan ulama, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat untuk menjaga harmoni serta memaksimalkan manfaatnya.
Sebagai pintu gerbang perbatasan Sampang dan Bangkalan, Jrengik memiliki posisi strategis untuk menarik pengunjung. Jika dikelola dengan baik, pembangunan masjid ini tidak hanya akan menjadi tempat ibadah tetapi juga pusat aktivitas ekonomi dan wisata yang mendukung kesejahteraan masyarakat setempat.
(Sup)
