BANGKALAN, Nusaberita.live – Proses penetapan bakal calon kepala desa dan pengambilan nomor urut di Desa Galis, Kecamatan Galis, Bangkalan, Madura Jawa Timur, tak lepas dari ketegangan. Protes keras dari pendukung dua bakal calon yang tereliminasi nyaris memicu gesekan di lapangan, sebelum akhirnya aparat kepolisian turun tangan meredam situasi.
Kapolres Bangkalan, AKBP Handro Sukmono, memastikan kondisi kembali kondusif setelah satu peleton personel Samapta dan Brimob diterjunkan. “Berkat kesigapan personel dan koordinasi yang baik, ketegangan bisa dikendalikan, dan proses seleksi dapat berlanjut,” ujarnya, Rabu (12/2/25).
Seleksi ini awalnya diikuti oleh lima bakal calon, namun dua di antaranya dinyatakan gugur berdasarkan kriteria tertentu. Keputusan tersebut memicu ketidakpuasan, terutama dari pendukung salah satu calon yang tereliminasi. Situasi semakin panas ketika pendukung dari kubu lain ikut bereaksi, hingga insiden ini ramai diperbincangkan di media sosial.
Meski sudah mereda, insiden ini menjadi alarm tersendiri dalam proses demokrasi di tingkat desa. Meski kepolisian memastikan bahwa tidak ada indikasi kerawanan di desa-desa lain yang juga sedang menjalani proses PAW Pilkades, potensi konflik tetap harus diwaspadai.
Kapolres menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan pengamanan untuk memastikan jalannya pemilihan kepala desa tetap kondusif. “Kami berkomitmen menjaga keamanan agar demokrasi di desa berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Dengan dinamika seperti ini, transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi calon kepala desa menjadi krusial. Kejadian di Desa Galis menunjukkan bahwa ketidakpuasan atas hasil seleksi bisa memicu eskalasi jika tidak dikelola dengan baik. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengedepankan jalur hukum jika merasa ada ketidakadilan dalam proses Pilkades.
(Ansori)
