Jumat, Juni 20, 2025
BerandaKesehatanLajang Seumur Hidup? Studi Menemukan Tantangan Ekonomi, Medis, dan Kepuasan Hidup Bagi...

Lajang Seumur Hidup? Studi Menemukan Tantangan Ekonomi, Medis, dan Kepuasan Hidup Bagi Para Lajang Seumur Hidup

New Delhi: Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang yang lebih memilih untuk tetap melajang sepanjang hidup mereka mungkin berada dalam posisi yang lebih dirugikan baik secara ekonomi maupun medis dibandingkan mereka yang sudah menikah atau menjalin hubungan jangka panjang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science ini mengungkapkan orang yang tetap melajang juga memiliki kepuasan hidup yang lebih rendah dibandingkan mereka yang menjalin hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang lajang memiliki ciri kepribadian yang berbeda dibandingkan dengan orang yang berpasangan.

Temuan ini menunjukkan perlunya mengembangkan jaringan yang bermanfaat bagi para lajang. Hal ini sangat penting seiring bertambahnya usia dan semakin bergantung pada orang lain, kata tim dari Universitas Bremen di Jerman.

“Jika ada perbedaan, hal ini mungkin menjadi sangat penting terutama pada orang lanjut usia yang menghadapi lebih banyak masalah kesehatan dan masalah keuangan,” kata Julia Stern, salah satu penulis utama dan peneliti senior di universitas tersebut.

“Mereka membutuhkan lebih banyak bantuan, dan yang biasanya membantu adalah pasangannya,” tambahnya.

Dalam studi tersebut, timnya membandingkan 77.000 orang Eropa yang lajang dan berpasangan berdasarkan peringkat kepuasan hidup dan lima ciri kepribadian Besar – keterbukaan terhadap pengalaman, kesadaran, ekstroversi, keramahan, dan neurotisisme.

Selain skor kepuasan hidup yang lebih rendah, para lajang seumur hidup ditemukan kurang ekstrover, kurang teliti, dan kurang terbuka terhadap pengalaman, dibandingkan dengan orang yang mempunyai pasangan.

Lebih lanjut, tim tersebut menemukan bahwa perempuan lajang memiliki skor kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki lajang, sementara orang lanjut usia cenderung lebih bahagia dengan status lajang mereka dibandingkan lajang paruh baya.

Para lajang mungkin menjadi lebih bahagia seiring bertambahnya usia, namun skor mereka yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang berpasangan masih mengkhawatirkan. Tim tersebut menyarankan untuk mengembangkan program jenis baru untuk mencegah kesepian yang mempertimbangkan ciri-ciri kepribadian ini dan membantu para lajang yang lebih tua bertemu dengan orang-orang yang berpikiran sama.

Source link

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments

MR KHM GM KGPC PROF DR RM DULIMAN ABD ROZAK SH. ADV. MM. DBA. MSI. CIE. IB. BBA. PhD. SE Asia. pada Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan atas Mandat Presiden Prabowo

This will close in 0 seconds