BANGKALAN, Nusaberita.live – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (Pakis) kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan Madura, Jumat (10/1/25).
Aksi ini merupakan bentuk kritik terhadap kinerja Kejari Bangkalan yang dianggap lamban dalam menangani kasus korupsi senilai Rp 23 miliar di salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bangkalan.
Ketua Umum LSM Pakis, Abdul Rahman Tohir, menilai kasus tersebut seolah sengaja dibiarkan tanpa progres yang jelas. “Kasus ini sudah menjadi perbincangan di masyarakat. Muncul pula dugaan bahwa Kejari Bangkalan bekerja lambat, bahkan ada indikasi permainan di dalamnya,” tegas Abdul Rahman saat berorasi di depan Kejari Bangkalan.
Ia juga menyoroti penanganan kasus ini, di mana hanya satu orang, berinisial MK, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijatuhi tuntutan 8,5 tahun penjara. Abdul Rahman menduga MK hanya dijadikan kambing hitam untuk menutupi keterlibatan pihak lain. “Masih ada oknum-oknum yang bebas berkeliaran, memamerkan kekebalan mereka terhadap hukum,” tambahnya.
Sebagai bentuk sindiran, Abdul Rahman menyerahkan beberapa bungkus jamu “Tolak Angin” kepada perwakilan Kejari Bangkalan, yang diterima oleh Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasie Pidsus), Fahri. “Kami berharap Kejari Bangkalan tidak lagi ‘masuk angin’ dalam menangani kasus besar ini,” ucap Abdul Rahman.
Sementara itu, Kasie Pidsus Fahri menjelaskan bahwa sejauh ini baru satu tersangka yang ditetapkan, yaitu MK, sejak November 2024. Ia juga mengungkapkan bahwa ada tiga orang lainnya yang diduga terlibat dalam kasus ini. “Penyelidikan masih berlangsung. Jika selesai, penetapan tersangka akan segera dilakukan,” jelas Fahri.
Ia memastikan pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan kasus korupsi yang melibatkan PT Sumber Daya Bangkalan ini. “Kami bekerja sesuai prosedur dan tidak akan berhenti sampai semua pelaku yang terlibat diproses hukum,” tutup Fahri.
LSM Pakis berjanji akan terus mengawal kasus ini dan berencana menggelar aksi serupa setiap Jumat hingga ada perkembangan signifikan dari pihak Kejari Bangkalan.
(Ansori)
