MANGGARAI TIMUR, Nusaberita.live – Dalam upaya membangun karakter generasi muda yang moderat dan berjiwa kepemimpinan, SMA Negeri 7 Elar menggelar kegiatan pembinaan dan penguatan moderasi beragama bagi siswa Muslim dan Katolik. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini bertepatan dengan momen Pesantren Ramadan dan menjadi bagian dari program tahunan sekolah.
Kepala SMA Negeri 7 Elar, Iskandar Daeng Merupa, S.E., menegaskan pentingnya pembentukan karakter sejak dini. “Kami ingin melahirkan kader-kader pemimpin terbaik yang memiliki pemahaman agama yang inklusif dan sikap kepemimpinan yang kuat. Moderasi beragama adalah kunci dalam membangun masyarakat yang harmonis,” ujarnya. kamis, (13/3/25)
Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh agama, di antaranya Urbanus sebagai Pembina Agama Katolik dan Junaidin, S.P.d.I., M.P.d.I. sebagai Pembina Agama Islam. Junaidin menekankan bahwa pendidikan berbasis keagamaan telah menjadi tradisi di sekolah ini. “Setiap tahun, kami mengadakan program seperti ini untuk membekali siswa dengan wawasan keagamaan yang mendalam. Mereka ditempa selama tiga hari dengan berbagai materi dan narasumber kompeten,” katanya.
Sementara itu, Edy Gunawan, narasumber utama dalam kegiatan ini, mengingatkan pentingnya menanamkan ideologi dan sikap keberpihakan terhadap moderasi beragama. “Pemahaman agama yang moderat bukan hanya tentang toleransi, tetapi juga cara pandang yang inklusif dan konstruktif dalam kehidupan berbangsa,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Edy Gunawan juga menyampaikan pesan dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor NTT, H. Ajhar Jowe, S.Sos., M.Ling., agar seluruh pimpinan cabang Ansor di NTT terus menjadi pelopor perdamaian dan kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah pembelajaran bagi siswa, tetapi juga membangun kesadaran bahwa keberagaman adalah kekuatan yang harus dijaga dan dipelihara demi masa depan yang lebih baik.
( Nobertus Patut )