NTT, Nusaberita.live – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya memperkuat kemandirian fiskal dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam pertemuan bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jakarta, jum’at (21/3/25). Gubernur NTT serta para bupati dan wali kota se-NTT membahas strategi konkret untuk mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat.
Saat ini, PAD NTT baru mencapai 36,85%, sementara 63,15% masih bergantung pada dana pusat. Mendagri menekankan pentingnya inovasi dalam meningkatkan PAD, termasuk dengan membuka peluang investasi, menyederhanakan regulasi, serta mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Menanggapi arahan tersebut, Gubernur NTT menegaskan komitmennya untuk menerapkan konsep pembangunan berbasis NTT Centris, yaitu strategi yang memastikan pemerataan pembangunan di seluruh kabupaten dan kota. “Tidak boleh ada daerah yang berjalan sendiri-sendiri. Kita harus membangun bersama, berbagi keuntungan, dan memastikan pertumbuhan ekonomi merata,” ujarnya.
Saat ini, perputaran ekonomi NTT masih didominasi dana pemerintah pusat sebesar 80%, sementara sektor swasta hanya berkontribusi 20%. Untuk mengubah kondisi ini, pemerintah daerah berkomitmen memperkuat kerja sama lintas wilayah serta melibatkan sektor swasta dan diaspora NTT.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, pemerintah daerah se-NTT akan membangun sekretariat bersama “Ayo Bangun NTT” di berbagai kota. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar daerah serta menarik investor dari dalam dan luar negeri.
“Dengan langkah ini, kita ingin NTT tumbuh lebih cepat, lebih kuat, dan lebih mandiri,” tegas Gubernur.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi NTT untuk melangkah menuju kemandirian ekonomi, di mana inovasi dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
( Nobertus Patut )
