SAMPANG, Nusaberita.live – Tragedi berdarah mengguncang Dusun Bliker, Desa Tamberu Daya, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura. Seorang pria, MS (30), melakukan aksi brutal yang mengakibatkan nyawa seseorang melayang di tempat kejadian perkara (TKP). Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku. Namun, pertanyaan besar masih mengemuka: apa motif di balik aksi keji ini?
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kejadian ini terjadi pada Senin malam, (10/3/25), sekitar pukul 21.00 WIB. Korban Khoirul (35 tahun), warga Dusun Larangan Bedung, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, mengantar seorang perempuan berinisial IB ke rumahnya. Namun, momen yang seharusnya biasa saja itu berubah menjadi tragedi mengerikan ketika pelaku, MS, tiba-tiba muncul.
Menurut Kapolsek Sokobanah, Iptu Sujiyono, korban baru saja turun dari mobil Xenia putihnya ketika MS menyeretnya keluar dan langsung mengayunkan senjata tajam ke arah punggung belakang korban. Luka yang dalam di bagian rusuk membuat korban tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan.
Kapolres Sampang, AKBP Hartono, melalui Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Andi Amin, membenarkan bahwa MS telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan intensif. Namun, pihak kepolisian belum merinci lebih jauh terkait latar belakang pembunuhan ini.
“Betul, tersangka sudah diamankan dan akan kami rilis dalam konferensi pers,” ujar Ipda Andi Amin,kepada media Selasa (11/3/25).
Motif di balik aksi brutal ini masih menjadi teka-teki. Apakah ada faktor dendam pribadi? Apakah ini terkait dengan hubungan antara pelaku, korban, dan perempuan berinisial IB? Semua masih dalam penyelidikan.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya mobil Xenia putih milik korban, dompet coklat, serta ponsel korban. Saat ini, kasus telah dilimpahkan ke Polres Sampang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi pengingat betapa mudahnya nyawa melayang akibat emosi yang tidak terkendali. Apakah hukum akan benar-benar memberikan keadilan bagi korban? Ataukah ada faktor-faktor lain yang perlu diungkap? Publik menunggu kepastian dari aparat penegak hukum.
Konferensi pers yang dijanjikan pihak kepolisian diharapkan bisa membuka tabir misteri di balik kasus ini. Yang jelas, masyarakat Madura khususnya Sampang berhak mendapatkan jawaban yang lebih dari sekadar kronologi kejadian.(Sup)