Maluku(Nusaberita.live) — Ratusan karyawan PT. Spais Insland Maluku (PT. SIM) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Jumat (26/9/2025). Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terkait rencana perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan pisang abaka itu untuk berhenti beroperasi secara permanen di Kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa.
Massa aksi ngotot ingin bertemu langsung dengan Bupati SBB, Asri Arman, untuk meminta kejelasan nasib mereka. Masa sempat di temui Wakil Bupati Selfinus Kainama yang sebelumnya ditawarkan sebagai perwakilan pemerintah daerah.
Koordinator aksi, Melkisedek Tuhehay, dalam orasinya menegaskan bahwa karyawan hanya ingin berdialog langsung dengan Bupati. “Kami tidak ingin lagi proses mediasi, karena itu sudah pernah dilakukan sebelumnya. Kehadiran kami di sini untuk meminta kepastian langsung dari Bupati terkait nasib ratusan karyawan PT. SIM yang terancam kehilangan pekerjaan jika perusahaan benar-benar tutup pada 30 September mendatang,” ujarnya.
Adapun tuntutan utama massa aksi adalah agar Pemerintah Daerah (Pemda) mendesak pihak perusahaan untuk tetap melanjutkan operasi di Kabupaten SBB. Mereka menilai keberadaan PT. SIM selama ini menjadi sumber penghidupan utama bagi ratusan kepala keluarga yang bekerja di sektor perkebunan tersebut.
Meski aksi sempat tertuda karena menunggu kehadiran Bupati namun akhirnya Bupati bersedia menemui mereka.
Dalam pertemuan bersama para delegasi masa aksi, perwakilan pihak PT. SIM dan pemerinta daerah guna membahas persoalan tersebut dan nantinya akan di lanjutkan ke pemerintah provinsi Maluku.
Hingga berita ini diterbitkan, massa masih bertahan di depan Kantor Bupati SBB sambil menunggu kesediaan Bupati Asri Arman untuk menemui mereka. (all)
