SAMPANG, Nusaberita.live – UPTD SDN Buker 1 Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, sukses menggelar acara penutupan pesantren kilat yang dirangkaikan dengan khatmil Qur’an serta pemberian santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa, Kamis (20/3/25).
Dengan mengusung tema “Peduli Kaum Dhuafa“, kegiatan ini menjadi momentum untuk menanamkan nilai-nilai religius serta kepedulian sosial bagi para siswa.
Kepala Sekolah SDN Buker 1, Sucipto, S.Pd., mengungkapkan bahwa pesantren kilat ini telah berlangsung sejak jum’at (14/3/25) dan menjadi bagian dari program Pondok Ramadan sekolah. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperdalam pemahaman agama, tetapi juga untuk membangun karakter siswa yang peduli terhadap sesama.
“Kami ingin menanamkan kepada siswa bahwa Ramadan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang berbagi dan peduli kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Sucipto.
Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat, dihadiri oleh para guru, wali murid, serta penerima manfaat dari kalangan anak yatim dan kaum dhuafa di sekitar lingkungan sekolah. Salah satu momen berkesan dalam kegiatan ini adalah sesi refleksi bersama, di mana Sucipto menyampaikan kisah inspiratif tentang Sahabat Nabi bernama Sya’ban yang menyesali 3 perkara di akhir hayatnya
Dikisahkan oleh Sucipto, S.Pd., Tiga Penyesalan Sya’ban:
“Aduh, mengapa tidak lebih jauh?
Sya’ban menyesal karena jarak rumahnya ke masjid tidak lebih jauh, sehingga pahala dari setiap langkahnya menuju masjid tidak lebih banyak.
“Aduh, mengapa tidak yang baru?”
Sya’ban menyesal karena memberikan baju lamanya kepada orang yang kedinginan, bukan baju barunya, sehingga pahala yang diterima tidak sebesar jika ia memberikan baju baru.
“Aduh, mengapa tidak semua?”
Sya’ban menyesal karena hanya memberikan separuh roti dan susu kepada pengemis, bukan semuanya, sehingga pahala yang diterima tidak sebesar jika ia memberikan seluruhnya.
Pesan moral dari kisah tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para siswa untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah dan tidak ragu untuk kesempatan berbuat baik. Selain itu, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para siswa dalam mempelajari Al-Qur’an, mereka yang telah menyelesaikan khatmil Qur’an diberikan penghargaan khusus.
Sucipto mengungkapkan rasa syukur atas partisipasi aktif para guru, siswa, dan dukungan berbagai pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. Ia berharap pesantren kilat dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan, mengingat dampaknya yang positif dalam membangun empati dan solidaritas sosial.
“Kami berkomitmen untuk mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kepedulian sosial yang tinggi,” tutupnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SDN Buker 1 semakin mempertegas perannya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi juga dalam membentuk karakter siswa berdasarkan nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan.(Sup)