Transplantasi paru-paru ganda robotik pertama di dunia telah diterima oleh seorang wanita berusia 57 tahun yang menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Menurut laporan media internasional, di NYU Langone Health di New York City, operasi terobosan dilakukan pada bulan Oktober oleh Dr Stephanie Chang.
Selain itu, Chang melakukan transplantasi paru-paru tunggal yang sepenuhnya robotik, yang merupakan yang pertama di negara tersebut, sebulan sebelumnya.
“Inovasi terbaru ini merupakan momen penting dalam operasi transplantasi paru-paru di seluruh dunia dan hanya awal dari era baru dalam perawatan pasien,” kata Dr Ralph Mosca, yang merupakan ketua bedah kardiotoraks di NYU Grossman School of Medicine, di New York City.
Untuk melakukan transplantasi invasif minimal, Chang dan timnya menggunakan robot da Vinci Xi.
Di antara tulang rusuk, mereka membuat sayatan kecil, kemudian menggunakan robot untuk mengangkat dan mengganti paru-paru yang rusak.
Empat hari setelah pasien Cheryl Mehrkar ditambahkan ke daftar transplantasi setelah berbulan-bulan melakukan evaluasi yang cermat, terobosan transplantasi ganda dilakukan pada tanggal 22 Oktober.
“Untuk waktu yang lama, saya diberitahu bahwa saya tidak cukup sakit untuk menjalani transplantasi,” kenangnya dalam rilis berita NYU.
“Saya sangat berterima kasih kepada donor dan keluarga mereka karena telah memberi saya kesempatan lagi dalam hidup,” tambah Mehrkar. “Dan saya sangat berterima kasih kepada para dokter dan perawat di sini karena telah memberi saya harapan.”